Fintech loan platform pushes to be Hong Kong's first licensed virtual bank

WeLab is backed by financial heavyweights like Alibaba and IFC.

Hong Kong fintech lending platform WeLab is gunning to be amongst the first batch of companies to apply for a virtual banking license from the city's central bank, its co-founders told South China Morning Post.

“We have been working closely with the HKMA over the consultation of the virtual banking regulation over the past few months. We would like to be amongst the first to file a formal application for a virtual banking license which I believe would be an important step forward for the development of smart banking in Hong Kong,” WeLab founder Simon Loong Pui-chi said.

The Hong Kong Monetary Authority is slated to issue guidelines for the regulation of virtual banking. It earlier expressed a warm welcome to the establishment of virtual banks in Hong Kong with the belief that they can promote fintech and foster financial inclusion as it opens the revised guidelines on virtual bank authorisation for public consultation.

“Getting a virtual banking license from the HKMA would allow us to expand our services. This would allow WeLab to diversify its business to become a full services bank,” Loong added.

Founded in 2013, WeLab has since grown to be a major loans provider in both Hong Kong and China after processing nearly US$28b since its founding and amassing a 25m strong userbase. Users only spend an average of three minutes to wait for loan approval. As it does not run brick-and-mortar operations, interest rates are kept as low as 1.99%.

WeLab also scored last year’s top fintech investment after it raised $220m in series B funding from financial heavyweights like Alibaba Hong Kong Entrepreneurs Fund, World Bank’s International Finance Corporation and Credit Suisse.  

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.