, Malaysia

Malaysian banks bear weight of $234b household debt burden

Lower income borrowers account for 37% of household loans.

Banks in Malaysia are shouldering the heavy burdens of $234.10b (MYR972b) in household exposure which account for 58% of gross loans, according to a report from Fitch Ratings.

Although household debt only grew by 4.7% in 2018 from 4.9% in 2017 and 9.4% in 2014 - a pace slower than the growth of nominal GDP - to settle at 83% of national output by the end of the year, the scenario remains fragile especially with lower-income borrowers posing a threat to the stabilising credit situation.

Also read: Crowdfunding flourishes in Malaysia as banks reject loan applications

Those earning up to $1,204 (MYR5,000) a month account for 37% of banks' household loans and an even larger proportion for non-banks.

"Whilst banks’ exposure to such borrowers tend to be secured (housing, motor or other), loan-to-value (LTV) ratios can be high, weakening recovery prospects in default. About 28% of banks’ home loans have LTV ratios over 80%," the firm said in a report.

Moreover, personal-loan impairment ratios remain higher than five years ago (1.8%; all household loans: 1.0%), and have been a rising cause of bankruptcy in recent years.

In fact, the central bank estimates that a 10% decline in household incomes could raise bank credit losses by $11.56b (MYR48b) which exceeds 2018 sector pre-tax profit of $8.91b (MYR37b), and compares with total capital of $68.64b (MYR285b) at end-April 2019. "Lower incomes would weaken consumption and GDP growth, broadening potential losses," noted Fitch Ratings.

However, household leverage is tipped to decline further as the economy grows and healthy bank capitalisation with common equity Tier 1 ratio: 13.5% at end-April will provide a slight buffer against growing downside risks. 

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.