, Korea

South Korean banks' vulnerability intensifies amidst renewed pandemic onslaught

The new outbreaks could lead to an extension of relief loans, which will weigh on profits.

South Korea’s banking system is becoming increasingly vulnerable to the prolonged economic downturn as relief loans to small and medium enterprises (SMEs) and individuals continue to surge, reports Fitch Ratings.

Currently, relief loans comprise 5% of total loans amongst the four largest commercial banks—Kookmin Bank, Shinhan Bank, KEB Hana Bank, and Woori Bank.

The aggregate H1 credit costs of the four largest commercial lenders tripled to 11 basis points (bp) from a year ago due as they braced for the probability of default.

The increase in COVID-19 cases in August may push for an extension of relief loans, which will add to banks’ burdens. Relief applications are set to close in September.

“The longer and more severe the pandemic becomes, the larger the relief loans will be and the greater the banks' burden will become. However, a drastic tapering of the relief could also elevate delinquencies and jeopardise system stability,” warned Matt Choi and Heakyu Chang of Fitch Ratings.

Relief loans to SMEs and self-employed individuals are about 70-80% secured with collateral or guarantees, according to Fitch. Assuming a 30% loss-given-default, a relief-loan impairment of 10% in H1 would erode the banks’ common-equity Tier 1 rations by about 30bp on average. This equates to a 20% cut in average risk-adjusted operation profitability.

“Relief loans should enable large banks to report resilient loan performance in the short term, but downside risk to their financial profiles could be magnified if such measures are tapered too quickly or if the economic woes become worse than our forecast,” noted Choi and Chang. 

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.