, China

Asset securitization makes a comeback in China

Sales of asset-backed securities in China suspended three years ago have been re-launched to help banks stiffen the country’s sagging banking sector.

China Development Bank late last week sold US$1.6 billion of credit-backed securities, China's first ABS sale since the global financial crisis in 2008 made these products unpopular. The government suspended the program in 2008 in response to concerns about the role derivatives based on U.S. mortgage-backed securities played in the global financial crisis.

An asset-backed security is a security whose value and income payments are derived from and collateralized (or "backed") by a specified pool of underlying assets.

CDB’s ABS is backed by 49 performing corporate loans with a weighted average annual rate of 6.27%. They were sold at yields ranging from 4.1% to 5.68% for five different categories.

One analyst said China re-launched the ABS program primarily to bolster the banking system since banks need cash to raise their capital adequacy ratio while the weak stock market makes it difficult to raise money.

Financial circles worldwide are concerned that China's giant state-controlled banking sector will be under heavy pressure from non-performing loans this year and next as a slowing economy drives more borrowers into default, heavily reducing bank revenues.

The China Banking Regulatory Commission requires major lenders to maintain a minimum capital adequacy ratio of 11.5%. Other banks need a minimum CAR of 10.5%. The weighted average capital adequacy ratio (CAR) of Chinese banks stood at 12.9% at the end of June.

Analysts said Chinese banks will need at least a combined US$32 billion in additional capital to meet regulatory CAR requirements.

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.