, Indonesia

Indonesia imposes higher capital adequacy for some banks

Increased stability of the financial system.

Indonesia’s central bank is seeking this by imposing higher capital adequacy requirements for some commercial banks.

The new rule, coming into force in March 2013, requires banks to maintain a capital adequacy ratio of between 8 and 14 percent depending on their risk profile, from a current flat requirement of 8 percent, Bank Indonesia said in a statement.

“Bank Indonesia is authorised to set higher minimum capital from the range set, in circumstances where Bank Indonesia considers the calculation of minimum capital is not adequate to anticipate risk,” Bank Indonesia said.

Banks with the highest risk profile will need a capital adequacy ratio of between 11 to 14 per cent, while banks with the lowest risk profile will still only need a capital adequacy ratio of 8 per cent. Medium risk profiles require 9-11 per cent.

Indonesia’s larger banks have maintained high levels of Tier 1 capital and proved resilient to global financial troubles, but there are many small rural lenders across the archipelago.

For more.

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.