, Malaysia
115 views

Malaysia’s card payment market value to grow 15.2% in 2022

A perfect storm for card adoption is brewing in the country.

Malaysia’s card payments market is expected to grow 15.2% in 2022, thanks to a rise in consumer spending, local financial inclusion measures, and growing preference for contactless payments, according to data and analytics company GlobalData.

This extends the 15.9% rebound in 2021, following a 5.4% decline in 2020. From 2022 to 2026, market value is forecasted to grow at a compound annual growth rate (CAGR) of 11.5% and be worth US$95.6b by 2026.

Several factors are brewing up a perfect storm for the growth of the card payments market in Malaysia. Notably, the government recently awarded five digital bank licenses, which are expected to launch over the next two years. The neobanks are expected to to complement traditional banks and increase financial inclusion in the country, and GlobalData expects that they will in turn push card penetration and payment card usage.

ALSO READ: Malaysia’s new digital banks fated to remain niche in medium term

The central bank is also looking to reduce interchange fees to encourage card acceptance amongst merchants. As of December 2021, they’ve proposed for interchange fees on debit cards to be reduced by 0.1% from 0.15% previously, and on credit cards 1.1% prior to 0.6%. 

An increasing number of consumers are also now looking for ‘touch-free’ payments, thereby pushing the usage of contactless cards. According to the Bank Negara Malaysia, two out of every three card payments at physical stores in 2021 were contactless, compared to one out of two in 2020.

Follow the link for more news on

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.