, Sri Lanka
Photo by Cytonn Photography.

Sri Lanka’s NBFIs safe from risks after proposed gov’t debt restructuring plan

The plan does not directly impact the government debt holdings that NBFIs have stocked up on.

Sri Lanka’s proposed government debt restructuring plan will reduce funding and liquidity risk for non-bank financial institutions (NBFIs), says Fitch Ratings.

“The plan avoids direct impact on the local-currency government debt holdings of NBFIs and commercial banks, easing uncertainty over the entities’ capital, funding and liquidity profiles,” the ratings agency wrote in a commentary.

The latest proposal is not expected to prompt a loss of depositor confidence in the banking system, which would have raised contagion risk for NBFIs’ deposits and bank funding lines. 

However, Fitch warned that the proposal is only one aspect of the sovereign’s debt sustainability plan, and the weak economic environment continues to pose downside risk for NBFIs and banks.

ALSO READ: Singapore banks foster growth, boost employee well-being

The government debt holdings of Sri Lankan NBFIs mainly comprise local-currency treasury securities to meet regulatory liquid-asset requirements and for investment returns.

Finance and leasing companies (FLCs) have boosted government debt securities holdings amid a weak economic outlook, lacklustre lending opportunities and a preference for stronger liquidity buffers at a time of extreme market uncertainty.  Such holdings are not excessive, at around 8% of sector assets at end-March 2023, but any direct impact from a government restructuring plan would have added to asset quality and earnings pressure arising from Sri Lanka’s difficult economic backdrop, Fitch said.

These securities also comprise a larger proportion of banking-sector assets, and any losses arising from a restructuring could have further constrained banks’ capacity and willingness to provide funding to the NBFI sector.

Follow the link for more news on

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.