423 views
Photo from Standard Chartered's official website.

Standard Chartered SG derisking pays off as asset quality improves: analyst

Though its lending profile is less diverse than local banks, capitalization remains strong.

Standard Chartered Bank (Singapore) has improved its asset quality over the past few years, and it is now comparable to that of domestic banks, S&P Global Ratings said in its latest ratings commentary.

“Group-wide de-risking initiatives over the past few years underpinned this improvement. We now expect SCBS to maintain its asset quality ratios broadly in line with those of its peers,” the ratings agency stated.

Whilst SCB Singapore still lends predominantly in the Lion City, thus making it less diverse than major local banks, S&P notes that Singapore is one of the lowest-risk countries in the region. 

“SCBS has a well-diversified corporate portfolio across industries, products, geographies, and single names, in our view. The bank has considerably de-risked its commodity-related portfolio since 2015, with increased investment-grade exposure and shorter maturities. It is also more focused on better-quality larger clients,” S&P noted.

The ratio of bad loans should remain between 1.3% to 1.5% over the next two years, similar to domestic banks.

ALSO READ: Standard Chartered boosts cash management offering with multibank connectivity service

SCB Singapore should also maintain strong capitalization during this period, and dividend payouts are expected to remain high.

Balancing this will be low credit growth and broadly stable profitability for the bank, S&P said.

Funding and liquidity profile should be around the industry average, but weaker than that of the major Singapore banks. 

“The bank will continue to obtain most of its funding from retail deposits, in our view. It has low exposure to short-term wholesale funding and good liquidity,” S&P noted, adding that SCB Singapore will remain “a core subsidiary” of the Standard Chartered group.

Follow the link for more news on

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.