128 views

Citi names James Arnold head of Asia Pacific debt capital markets syndicate

Citi has appointed James Arnold to the role of Head of Asia Pacific Debt Capital Markets Syndicate. In this role Arnold will lead Citi’s syndicate team that works closely with the bank’s origination and sales teams to support clients on the execution of their debt capital markets transactions.

Arnold will be based in Hong Kong and will report to Benjamin Ng, Head of Asia Pacific Syndicate and Acquisition Financing. Arnold has been a member of Citi’s Debt Capital Markets syndicate since 2010 working in the Australian Debt Capital Markets team running the Australian dollar and New Zealand dollar syndicate function helping build these highly successful franchises. In January this year Arnold took additional responsibility for the local currency business within the region.

“Citi’s priority is to connect Asia Pacific debt issuers with both the regional and global investor base and global issuers with the increasing demand from Asia Pacific investors for global debt investments. James is ideally placed for this role given his experience in Australia and New Zealand in ensuring Citi is in the middle of these flows. I am confident under James’s leadership we can further build on the momentum we have and further grow our strong debt franchise in Asia Pacific,” said Benjamin Ng.

Citi is a leading debt house in Asia Pacific and was named IFR Asia’s Best Bond House in 2015. In 2016 the bank has raised over US$50bn for Asian debt issuers from global capital markets according to Dealogic data. In his new role Eeswary Krishnan and Rishi Jalan from Citi’s Asia debt syndicate will report to Arnold. Nik Balashov, Australia DCM syndicate, will continue reporting to Arnold and Ian Campbell, Head of Australia/ NZ Debt Capital Markets Origination at Citi. 

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.